Merindu sahabat
Di balik pesantren ini
Tempat kedua kakiku berpijak
Di tanah air ibu pertiwi tersayang
Terbendung segudang keriduan untuk sahabatku
Di tanah ibu kota majapahit
Sahabatku…
Maafkan daku dari kejauhan
Bila jasad ini tak mampu menyapa
Untuk tawa dan rangkulan hangatku
Andaikan angin ini dapat menerbangkanku
Melintasi bukit nan tinggi dan bentangan luas lautan
Mungkin sebelum senja menyapa malam siang berlau
Daku kan mendarat di terminal kertajaya
Seandainya pula kantong ajaib kucing jepang
Bukanlah cerita belaka dalam film kartun
Daku pasti meminta padanya untuk sebuah pinjaman
Dari kantong ajaib tempat baling-balinag bambu berada
Tanganku menggenggam butiran-butiran pasir
Cerita dari tanah majapahit
Untuk kutaburkan di daun-daun kupingmu
Sebagai wacana melepas kerinduan bertahun
Melewati semalam suntuk bersama segelas kopi hangat
Tuhanku yang maha pemtrah
Lagi maha penyayang umatnya
Berilah bunda hamba rezeki
Agar jasad ini kembali mengukir cerita
Walau sejenak di tanah kelahiran tercinta
Air mata bercucuran membahas kolam kerinduan
Mengingat tawa merekam kenangan
Duduk bersama sahabatku dijembatan
Tempat terakhirku bersama sebelum
Keberangkatanku menimba ilmu dilautan nan luas ini
Tempat kedua kakiku berpijak
Di tanah air ibu pertiwi tersayang
Terbendung segudang keriduan untuk sahabatku
Di tanah kelahiran para kyai besar Nahdlatul ‘Ulama ini
0 komentar:
Posting Komentar