Minggu, 19 Februari 2012

Merindu sahabat


Di balik pesantren ini
Tempat kedua kakiku berpijak
 Di tanah air ibu pertiwi tersayang
 Terbendung segudang keriduan untuk sahabatku
 Di tanah ibu kota majapahit

 Sahabatku…
 Maafkan daku dari kejauhan
 Bila jasad ini tak mampu menyapa
 Untuk tawa dan rangkulan hangatku

 Andaikan angin ini dapat menerbangkanku
 Melintasi bukit nan tinggi dan bentangan luas lautan
 Mungkin sebelum senja menyapa malam siang berlau
 Daku kan mendarat di terminal kertajaya

 Seandainya pula kantong ajaib kucing jepang
 Bukanlah cerita belaka dalam film kartun
 Daku pasti meminta padanya untuk sebuah pinjaman
 Dari kantong ajaib tempat baling-balinag bambu berada

 Tanganku menggenggam butiran-butiran pasir
 Cerita dari tanah majapahit
 Untuk kutaburkan di daun-daun kupingmu
 Sebagai wacana melepas kerinduan bertahun
 Melewati semalam suntuk bersama segelas kopi hangat

 Tuhanku yang maha pemtrah
 Lagi maha penyayang umatnya
 Berilah bunda hamba rezeki
 Agar jasad ini kembali mengukir cerita
 Walau sejenak di tanah kelahiran tercinta

 Air mata bercucuran membahas kolam kerinduan
 Mengingat tawa merekam kenangan
 Duduk bersama sahabatku dijembatan
 Tempat terakhirku bersama sebelum
 Keberangkatanku menimba ilmu dilautan nan luas ini
 Tempat kedua kakiku berpijak
 Di tanah air ibu pertiwi tersayang
 Terbendung segudang keriduan untuk sahabatku
 Di tanah kelahiran para kyai besar Nahdlatul ‘Ulama ini

0 komentar:

Posting Komentar